Dua founder Mushome Widya Putra dan Devendra Nantama meberikan penjelaan mengenai apa itu jamur, bagaimana proses pembudidayannya, perawatan harian hingga penjualan produk inovatif Mushome Box dan keripik jamur Mucy. Tidak cukup sampai disitu, Angeline, Felid an Jenifer juga diberi kesempatan untuk mencoba langsung memanen jamur segar dan membuat sendiri media tanam mereka.
Setelah aktifitas pengenalan budidaya jamur selesai. Tiga sekawan ini mempraktekkan pengetahuan yang sudah didapat di bangku kuliah dengan meneliti bagaimana cara membuat jamur menjadi bumbu bubuk. Proyek kecil ini menjadi pilot project bagi Mushome mengembangkan produk turunan dari jamur menjadi bumbu masakan. Melalui program intership yang sedang berjalan ini, timbal balik positif antara Mushome dan tiga mahasiswa magang diharapkan akan memberikan manfaat bagi kedua pihak.
Sudah seyogyanya, program intership yang dijalankan oleh perguruan-perguruan tinggi memberikan pengalaman bekerja yang nyata bagi mahasiswa-mahasiswinya. Di sisi lain, sebagian pelaku usaha UMKM adalah masyarakat biasa yang tidak dapat mencicipi Pendidikan lebih lanjut dan membutuhkan ide segar dari anak muda yang kreatif.
Mushome melihat ada keuntungan timbal balik yang bisa didapatkan oleh mahasiswa internship maupun pelaku usaha. Si mahasiswa akan langsung merasakan lingkungan UMKM dan pemilik usaha bisa belajar baik itu cara-cara berbisnis maupun teknik-teknik produksi yang baru, dari si mahasiswa magang. Program magang seperti inilah yang sebaiknya digalakkan oleh universitas di Indonesia.