Kalian pasti sudah paham bahwa lingkungan yang lembab sangat disukai jamur. Namun, kalian pernah melihat jamur yang tumbuh di dalam air? Jamur air ini pernah menjadi keluarga besar jamur. Sayangnya, kini mereka dikeluarkan dari bagian jamur? Apa karena habitatnya?
Secara umum, jamur digolongkan dalam kerajaan fungi. Ada jamur yang secara kasat mata terlihat seperti jamur kuping dan jamur tiram. Ada pula jamur yang sulit kita lihat secara langsung, seperti jamur tempe.
Jamur air awalnya masuk ke dalam keluarga fungi. Namun, para peneliti mengeluarkan mereka dan dimasukkan ke dalam keluarga protista. Protista sendiri adalah jenis mikroorganisme yang tidak dikelompokkan dalam hewan, tumbuhan, dan jamur. Mereka dikelompokkan menjadi protista mirip hewan, protista mirip tumbuhan, dan protista mirip jamur.
apa itu jamur air?
Jamur air atau oomycota adalah mikroorganisme bersel tunggal berfilamen yang dimasukkan ke dalam keluarga protista mirip jamur. Hal ini dikarenakan mereka memiliki filamen yang mirip dengan miselia pada keluarga jamur.
Mereka hidup sebagai saprofit atau parasit pada inangnya pada lingkungan yang lembab bahkan di air. Mirip dengan cara hidup jamur. Sayangnya, penyusun dinding selnya berbeda. Keluarga jamur disusun oleh kitin, sedangkan mereka tersusun atas selulosa.
Hal lain yang membedakan mereka dengan keluarga jamur lainnya adalah kehadiran biflagellata. Sebuah alat gerak pada mikroorganisme. Sedangkan keluarga jamur sejati tidak memiliki flagella.
Memiliki peran yang mirip seperti keluarga jamur, yaitu saprofit. Jamur air, seperti Saprolegnia sp. sering mengurai bangkai hewan di dalam air. Namun, dibanding keuntungannya, mereka menimbulkan beberapa kerugian, seperti:
- Pythium sp. menyebabkan penyakit busuk pada tumbuhan nanas, jahe, dan kemiri.
- Saprolegnia parasitica menjadi parasit pada ikan dan telur-telur ikan.
- Phytophtora menyebabkan penyakit pada tanaman kentang, cokelat, dan rempah-rempah.
- Aphanomyces menjadi parasit pada kulit ikan.
Walaupun sudah bukan bagian dari keluarga jamur sejati, mereka sering masih dikategorikan menjadi satu dalam kajian mikologi. Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang jamur-jamuran. Meski jarang menyerang manusia, berjaga-jaga dapat dilakukan untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan.