Taukah kamu ada jamur yang dilarang oleh negara untuk dikonsumsi. Bahkan peredarannya juga dilarang. Namun, jamur ini tumbuh bebas karena habitat hidupnya yang unik. Ada yang pernah dengar magic mushroom?
Magic mushroom atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai jamur tahi sapi, adalah jamur yang dilarang keberadaannya di Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena kandungan kimia di dalamnya. Kandungan tersebut dapat menyebabkan efek seperti narkotika.
apa itu magic mushroom?
Magic mushroom adalah sekelompok jenis jamur yang memiliki kandungan psilosibin. Jamur ini sangat unik karena berkembang biak dari media kotoran sapi, kerbau, atau kuda. Sehingga tidak heran namanya disebut jamur tahi sapi.
Di zaman mesoamerika, bangsa Aztec menggunakan jamur ini untuk persembahan dan peramalan. Sejarah praaksara menunjukkan orang-orang sudah menggunakan jamur ini. Hal itu ditunjukkan pada lukisan-lukisan di batu yang ditemukan di Spanyol dan Algeria.
Perkembangan magic mushroom menjadi obat psikoterapi psikedelik di mulai dari abad ke-16. Namun, hal tersebut mulai dibatasi hingga akhir 1960. Penggunaannya mulai terbatas sebagai enteogen, yaitu zat aktif untuk menumbuhkan aktivitas spiritual.
lebih jauh tentang psilosibin
Menurut UU Narkotika No. 35 tahun 2009 psilosibin digolongkan sebagai jenis narkotika golongan 1, yaitu golongan yang dilarang diproduksi kecuali untuk pengembangan ilmu pengetahuan dengan jumlah yang sangat dibatasi.
Dalam tubuh psilosibin diubah menjadi psilosin yang memiliki efek halusinogen. Pengguna akan merasakan euforia, halusinasi mental dan visual, distorsi persepsi, dan pengalaman spiritual. Tak jarang akan timbul mual dan serangan panik.
Psilosibin menyerang sel-sel dan sistem otak dengan menghambat pengantaran oksigen. Kinerja otak akan melambat dan pengguna akan merasakan efek-efek halusinasi. Berikut efek mental dan tubuh yang dirasakan:
- emosi yang berlebihan: senang berlebihan, sedih berlebihan, marah berlebihan, dan cemas berlebihan.
- linglung dan tidak bisa membedakan khayalan atau kenyataan.
- mati rasa di wajah.
- mual, muntah, dan tidak bisa mengendalikan buang air kecil.
- otot lemas atau kejang-kejang.
Pada dosis tertentu, psilosibin dianggap memiliki manfaat untuk membantu gangguan kecemasan. Hal tersebut tentu dengan pengawasan ahli. Konsumsi psilosibin secara adiktif dapat membahayakan karena pengguna menjadi tidak takut akan apa pun, bahkan dapat menyebabkan kematian karena gangguan otak.