Cordyceps adalah salah satu tipe fungi, lebih sering dikenal sebagai salah satu spesies yang dapat dikonsumsi sebagai obat. Meskipun memiliki kekerabatan dekat dengan jamur lain, secara teknis cordyceps tidak sama dengan kebanyakan jenis jamur dan diklasifikasikan berasal dari golongan fungi Ascomycetes.
Cordyceps dipanen dari daerah pegunungan tinggi di dunia, terutama pada pegununan Himalaya di Cina, dan tumbuh pada bagian punggung ulat. Disebut sebagai penyembuh eksotik, jamur cordyceps liar sangat jarang ditemukan dalam sepanjang sejarah (hal ini disebabkan jamur ini hanya ditemukan pada ketinggian 3.800 diatas permukaan laut pada waktu tertentu sepanjang tahun dan hanya ditemukan pada sedikit bagian di dunia dimana ulat spesial ini dapat tumbuh). Namun mereka memiliki reputasi sebagai herbal berharga yang mendukung umur panjang.
Bagaimana cara kerja cordyceps?
Cordyceps merupakan jamur yang dapat meredakan gejala gangguan pernapasan, batuk, flu, kerusakan hati dan lainnya. Jmaur Cordyceps tergolong makanan super karena mengurangi efek penuaan dan stress, membantu tubuh bebas dari penyakit dan menambah stamina.
Jamur cordyceps bersifat parasit di alam karena tumbuh pada satu jenis ulat dan memakan inangnya sendiri. Dasar bentuk tubuh jamur tersebut terbentuk dari larva serangga dan berwarna coklat tua hingga hitam, menempelkan diri pada organisme lain dan tumbuh kurang lebih 6 inci. Ketika sudah dewasa, cordyceps akan menyelimuti lebih dari 90% tubuh inangnya. Kemudian, inangnya tersebut akan diserap dan jamur tumbuh lebih besar hingga memiliki berat 300-500 mg.
Orang pertama yang menemukan manfaat cordyceps menemukannya karena melihat hewan yang memakan jamur liar tersebut bertambah kuat dan sehat. Petani memulai menggunakan jamur ini dalam bentuk bubuk sebagai campuran tonik dan teh. Beberapa percobaan pertama pemakaian tonik ini meningkatkan produksi susu dan meningkatkan kapasitas reproduksi dari hewan ternak. Kemudian, orang–orang mulai mengeringkan cordyceps di bawah sinar matahari untuk mengawetkan jamur ini.
Cordyceps dipercayai memiliki manfaat anti peradangan yang berasal dari efek mereka untuk memperkuat sistem imun, melawan stres oksidatif dan menstimulasi sel protektif yang menjaga tubuh dari mutasi (seperti sel kanker) dan infeksi. Studi menemmukan bahwa cordyceps merupakan salah satu pengobatan alami untuk kanker, dan mencegah pertumbuhan sel tumor (terutama pada paru – paru dan kulit). (1)
Dianggap sebagai salah satu obat alami untuk meningkatkan untuk imun, suplemen cordyceps sekarang ini digunakan untuk mengembalikan sistem imun ke kondisi normal pada orang yang terinfeksi penyakit. (2) Cordyceps membantu mengontrol gangguan system imun, peradangan dan kerusakan jaringan untuk mempercepat penyembuhan.
Penelitian menunjukkan bahwa cordyceps dapat beraksi seperti stimulan atau herbal adaptogen, mengurangi stress atau kelelahan dengan meningkatkan stamina. (3) Beberapa dari penelitian juga menunjukkan bahwa jamur ini dapat meningkatkan perfoma atletik, kekebalan tubuh dalam menghadapi serangan virus dan memperpanjang umur.
Sebagai tambahan selain melawan kanker, cordyceps telah digunakan sebagai obat herbal tradisional untuk pengobatan:
-
- Infeksi pernafasan seperti bronkitis
- Batuk, pilek, dan flu
- Masalah reproduksi dan disfungsi organ seksual
- Kelainan ginjal
- Infeksi saluran kencing dan masalah urinasi
- Asma
- Hepatitis B
- Sirkulasi rendah dan ketidakteraturan detak jantung
- Penyakit jantung dan kolestrol tinggi
- Kelainan hati
- Kelemahan otot
- Sindrom kelelahan dan kurang energi
- Pusing dan sakit kepala
6 manfaat dari cordyceps:
1. Meningkatkan kekebalan dan memberi efek anti penuaan
Studi farmakologi dan biologi telah menemukan bahwa cordyceps memiliki pengaruh terhadap fungsi imun dan bermanfaat bagi kardiovaskular, pernapasan, endokrin, dan sistem reproduksi. Cordyceps dapat melawan kanker dan kelainan imunologi karena mengandung polisakarida yang membantu meredakan peradangan, nukleosida termodifikasi dan siklosporin. (4)
Studi pada hewan telah mendemonstrasikan kemampuan jamur ini dalam menyembuhkan penyakit autoimun seperti sindrom leaky gut dan aktivitas antitumor dalam berbagai tipe kanker ketika jamur ini digunakan sebagai suplemen atau makanan biasa.
Berapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen cordyceps dalam kemoterapi dapat meredakan gejala dari pengobatan tersebut dan meningkatkan mekanisme perlindungan tubuh. Terdapat juga bukti bahwa Cordyceps dapat mengembalikan kondisi lemak ke kondisi normal dan mengurangi kerusakan oksidatif, yang berkontribusi terhadap berbagai penyakit kronis dari penyakit jantung hingga penurunan kognitif. (5)
Penelitian oleh School of Pharamceutical Sciences di Universitas Beijing menemukan bukti bahwa suplemen ekstrak cordyceps memiliki efek antipenuaan pada tikus dan meningkatkan aktivitas antioksidan, termasuk superoksida dismutase dan glutathione peroksidase. Cordyceps juga merendahkan level peroksidasi lipid dan aktivitas monoamin oksidase yang menyebabkan penuaan pada tikus. Semua hasil menunjukkan pada fakta bahwa suplementasi cordyceps sangat efektif dalam meningkatkan fungsi otak, sistem imun, dan fungsi seksual/reproduktif. (6)
2. Meningkatkan stamina dan performa atletik
Penelitian pada tahun 2010 dipublikasikan dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine mendemonstrasikan bahwa suplementasi dari Cs-4 (Cordyceps sinensis) meningkatkan performa tubuh dan berkontribusi untuk kesehatan pada orang tua. (7) Dianggap sebagai adaptogen yang meningkatkan energi (mirip dengan herbal pangan super seperti maca atau cokelat), cordyceps dapat meredaka
Dianggap sebagai adaptogen yang meningkatkan stamina (mirip dengan herbal pangan super seperti maca atau cokelat), cordyceps dapat meredakan kelelahan, menyembuhkan penyakit otot dan mengurangi kelemahan.
Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa cordyceps dapat meningkatkan kemampuan fisik, ketahanan fisik, dan stamina karena mereka dapat meningkatkan suplai ATP untuk tubuh, salah satu sumber energi saat berolahraga. (8)
Cordyceps mengandung adenosine, salah satu tipe asam nukleat yang merupakan komponen yang dibutuhkan untuk menyusun ATP, pembawa energi dalam otot yang digunakan untuk menyalurkan energi saat melakukan latihan fisik. (9)
3. Berperan sebagai zat perangsang nafsu alami
Masyarakat tradisonal mengonsumsi tonik yang terbuat dari cordyceps untuk meningkatkan libido dan fungsi reproduktif. Suplemen cordyceps dapat membuat metabolisme tubuh lebih efektif dan meningkatkan aliran darah (sejauh ini pada studi hewani). Hal ini penting untuk kesehatan fisik dan fungsi seksual. (10)
Meningkatkan ketahanan fisik, efek anti-lelah dan meredakan peradangan merupakan beberapa alasan mengapa cordyceps dapat meningkatkan kesuburan. Karena itu, cordyceps dapat digunakan untuk pengobatan alami untuk infertilitas dan penyembuh alami untuk impotensi.
4. Melawan diabetes
Dua senyawa aktif dalam cordyceps, yaitu d-manitol cordycepin dan 3’-deoksiadenosine, berperan dalam mengontrol insulin dan level gula darah. Dalam studi pada hewan, suplemen cordyceps membantu melawan efek hipoglikemik pada tikus normal dan tikus yang menderita diabetes. (11) Hal ini menunjukkan bahwa cordyceps mampu mengobati diabetes secara alami.
5. Meningkatkan fungsi hati dan detoksifikasi
Cordyceps dapat meningkatkan fungsi hati, terutama pada orang yang menderita kerusakan karena penyakit hepatitis B. Karena hati menyaring racun dalam tubuh, meningkatkan fungsi hati merupakan cara cordyceps dalam meningkatkan sistem imun.
Penelitian oleh Department of Analytical Chemistry at the Academy of Chinese Sciences menemukan bahwa cordyceps dapat memberi pengaruh positif pada stres oksidatif, metabolisme energi dan asam amino, protein dan metabolisme choline, dan membantu fungsi organ pencernaan. Setelah 8 minggu, gangguan metabolik, tanda-tanda penyakit hati dan kerusakan jantung pada tikus terpantau menurun karena konsumsi cordyceps. (12)
Alasan mengapa efek positif cordyceps pada hati dan jantung diobservasi bersama adalah karena hati yang sehat membantu pencernaan dan utilisasi dari asam lemak, sehingga tidak mengejutkan apabila cordyceps dapat meningkatkan level trigliserida dan level kolestrol dan meningkatkan kesehatan jantung. (13)
6. Melawan infeksi pernafasan
Penelitian telah mendemonstrasikan bahwa cordyceps dapat membantu meredakan gejala dari beberapa penyakit pernafasan, sekaligus bekerja sebagai penyembuh alami untuk bronkitis kronis, batuk, dan asma. Suplementasi dapat membantu meningkatkan detoksifikasi dan sirkulasi sehingga jumlah oksigen yang mencapai paru-paru dapat meningkat.
Dalam studi hewan, cordyceps juga menunjukkan kemampuan untuk meningkatkan jumlah sel T-helper yang melawan infeksi dan tidak meningkatkan jumlah sel T-supressor. Hal ini bermanfaat dalam mempercepat waktu untuk melawan penyakit ketika virus atau infeksi menyerang.
Sejarah dari cordyceps dan fakta menarik
Cordyceps (spesies: cordycep sinensis) dianggap makanan super yang pertama kali digunakan sebagai obat tradisional Tiongkok sejak 5000 tahun lalu. Kegunaan mereka sebagai obat dideskripsikan dalam buku pengobatan Tiongkok tua.
Obat-obatan tradisional yang mengandung jamur cordyceps sudah digunakan untuk menyembuhkan banyak penyakit tanpa tambahan obat kimia lainnya selama generasi ke generasi. Tabib lokal mengatakan bahwa mereka menggunakan cordyceps tanpa atau dengan TCM untuk mengobati lebih dari 20 jenis penyakit, seperti bronkitis dan penyakit jantung
Cordyceps dan tumbuhan lainnya sudah banyak digunakan oleh masyarakat Tiongkok dan diyakini dapat memberikan umur panjang. Dalam pengobatan Ayurvedic, jamur dikatakan bermanfaat dalam meningkatkan vitalitas.
Tabib tradisional di Sikkim India merekomendasikan jamur, termasuk cordyceps “sebagai tonik untuk semua jenis penyakit, karena mereka diklaim dapat meningkatkan energi, nafsu makan, stamina, libido, ketahanan tubuh, dan pola tidur.”
Efek samping dan interaksi
Cordyceps aman dikonsumsi untuk sebagian besar orang orang, namun terdapat efek samping yang harus diperhatikan, seperti untuk ibu hamil dan orang yang memiliki penyakit autoimun sebelumnya. Kalau anda sedang hamil atau menyusui, anda lebih baik tidak mengkonsumsi cordyceps karena keamanan mereka belum diteliti sempurna atau dikonfirmasi efek samping pada kelompok bumil dan menyusui.
Untuk orang orang dengan penyakit autoimun (seperti lupus, arthritis rheumatoid, sklerosis), beberapa dokter mengatakan bahwa cordyceps dapat memperparah masalah. Karena mereka menstimulasi sistem imun, cordyceps dikhawatirkan menganggu penyembuhan dan meningkatkan aktivitas beberapa sel imun secara berlebihan.
Peringatan yang sama juga diberikan kepada orang yang menderita pendarahan atau penyumbatan darah, karena penyembuhan dengan jamur dapat terkadang menganggu penyembuhan penyumbatan darah secara alami. Anda juga tidak disarankan mengonsumsi cordyceps dua minggu sebelum menjalani operasi, karena adanya pengaruh terhadap proses penyumbatan darah.