fbpx

Jamur Matsutake: rival Sang Truffle

Jamur Matsutake: rival Sang Truffle

Pernah nonton Doraemon di mana Nobita merengek dibelikan jamur Matsutake setelah mendengar cerita berliburnya Suneo? Dalam episode tersebut digambarkan Nobita yang dari keluarga sederhana tidak diizinkan Ibunya untuk makan Matsutake. Lalu, ada apa dengan Matsutake ini sebetulnya?

Jamur Matsutake adalah jenis jamur premium asal Jepang. Mereka biasa tumbuh saat musim gugur antara September hingga Oktober. Nyatanya, jamur ini memiliki sensitivitas yang tinggi selama musim tersebut. Sehingga jamur ini sangat sulit ditemukan. Mereka hanya tumbuh pada akar-akar pohon pinus dan membentuk simbiosis di sana. Jamur ini digadang-gadang sebagai rival Jamur Truffle dari Jepang.

Karakteristik & Manfaat Jamur Matsutake

Jamur Matsutake memiliki warna kecoklatan dengan tekstur permukaan yang sedikit bersisik dan kasar. Aroma mirip dengan pinus maka tak jarang menyebut jamur ini sebagai jamur pinus. Jamur ini memiliki kerentanan yang tinggi dengan hama serangga. Salah satu ancaman tertinggi jamur ini adalah nematoda yang menyerang pohon pinus.

Pinewood Worm
Bursaphelenchus xylophilus, nematoda yang banyak menyerang pohon pinus

Matsutake telah lama digunakan dalam hidangan Jepang. Selain hidangan, jamur ini banyak dimanfaatkan untuk:

  • menurunkan tekanan darah,
  • melawan infeksi bakteri,
  • mengurangi risiko kanker, stroke, dan penyakit jantung.

Jamur ini juga memiliki kandungan nutrisi yang banyak, seperti:

  • sumber kalium
  • kaya vitamin A, B6, dan C
  • kaya tembaga, besi, dan fosfor

Kenapa jamur ini mahal?

Jamur ini sulit untuk dibudidayakan. Selain itu, habitat jamur ini mulai banyak berkurang. Akibatnya harga jamur ini memiliki harga yang menjulang. Tak main-main, Uni Internasional untuk Konsrvasi Alam (IUCN) pada tahun 2020 menetapkan jamur ini sebagai jamur yang terancam punah.

Hal yang paling menonjol dari jamur ini adalah sensitivitasnya. Banyak sepesfikasi tempat pertumbuhan yang harus dipenuhi supaya jamur ini tumbuh. Seperti suhu yang optimal pada 22 sampai 25 derajat Celcius, sampai pH tanah di antara 4.5 samapai 5.5. Karena hal inilah jamur ini terbilang mahal. Harganya berkisar 14.5 sampai 29.5 juta Rupiah per kilogram. Harga ini terus berflaktuasi tergantung waktu panennya.

Bagaimana cara terbaik mengonsumsinya?

Orang Jepang biasa mengolah jamur ini dengan cara yang sederhana sehingga kenikmatan dari jamurnya keluar. Mereka biasa membuat sup dengan bumbu yang sederhana. Selain itu, diolah dengan membuat dashi dan chawanmushi juga menjadi pilihan yang bagus untuk menikmati jamur ini. Paling sederhana, jamur ini dibakar dengan sedikit garam dan perasan lime Jepang.

Kalau kamu punya dana lebih kamu bisa menikmati jamur ini secara fine dining atau di restoran sushi yang menjual signature dish berupa matsutake.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »