Jamur tiram merupakan jenis jamur yang dapat dibudidayakan bagi masyarakat tingkat pemula. Selain itu budidaya jamur menjadi peluang usaha sekaligus sebagai ekonom kreatif Indonesia.
Jamur tiram sangat mudah untuk dibudidayakan bagi masyarakat tingkat pemula. Sebab proses budidaya yang tidak terlalu ribet serta waktu panen cukup singkat. Dengan begitu dapat dijadikan sebagai alternatif bisnis yang menjanjikan. Mengingat peminat jamur tiram bagi pembeli sangat tinggi di pasar. Sebab selain enak juga kaya akan manfaat. Maka tidak heran budidaya jamur tiram merupakan salah satu peluang usaha yang bisa dijalankan bagi masyarakat ditingkat pemula.
Jika kamu tertarik mencoba untuk budidaya jamur tiram, artikel ini sangat tepat sebagai referensi terkait taha papa saja yang dilakukan dalam proses budidaya jamur tiram bagi pemula. Berikut tahapan dalam proses budidaya jamur tiram:
Inokulasi
Inokulasi merupakan salah satu metode memasukkan jamur kedalam media jamur yang telah disterilisasi. Proses inokulasi dilakukan diruangan bersuhu dingin dan bersih serta terhindar dari debu. Tahap inokulasi pada bibit jamur tiram yaitu:
- Sterilkan ruangan tempat proses inokulasi bibit jamur tiram.
- Sterilkan tangan dan kak kita Ketika proses inokulasi dalam ruangan.
- Sterilkan pula alat yang digunakan saat inokulasi.
- Buka tutup botol bibit dan hancurkan serbuk yang masih padat.
- Buka kapas atau koran pada inokulasi, lanjut tuangkan serbuk bibit yang telah disiapkan.
- Tutup Kembali lubang inokulasi dengan kapas atau koran.
- Lakukan proses didekat api menyala.
- Wadah baglog inokulasi siap dipindahkan pada ruanagan dingin selama 3-4 minggu kedepan.
Inkubasi
Setelah inokulasi, tahap budidaya jamur tiram dilanjutkan dengan proses inkubasi. Inkubasi dalam proses budidaya jamur disebut sebagai masa pertumbuhan miselium jamur tiram. Tahap inkubasi dilakukan dengan menempatkan media tanam yang telah diinokulasi pada tahap sebelumnya.tujuan inkubasi agar mendapatkan pertumbuhan miselia. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata yang memakan waktu 40-60 hari.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inkubasi budidaya jamur tiram yaitu proses pencampuran media yang sesuai aturan, kualitas bibit yang digunakan saat inokulasi, dosis dan keadaan ruangan inkubasi. Selain itu cahaya yang masuk keruangan inkubasi sangat berpengaruh kesempurnaan sterilisasi. Tahap inkubasi dikatakan berhasil jika miselium (awal pertumbuhan tubuh tumbuhan) tumbuh merata, miselium berwarna putih bersih dan tebal, serta tidak adanya lendir.
Berbuah
Setelah tahap inkubasi, proses budidaya jamur tiram melalui masa berbuah. Tahap ini dinamakan juga sebagai tahap jamur tiram mulai segera tumbuh. Sebelum itu biarkan plastic yang berisi bibit jamur tiram mendapatkan udara segar, suhu dingin, rendah cayaha dan kelembaban yang tinggi. Jangan lupa diberi lubang kecil sebagai rongga untuk tunas jamur tiram tumbuh. Tunah jamur tumbuh sekitar 5-7 hari. proses ini juga dilakukan dengan merawat baik bibit jamur yang telah tunah dan tumbuh agar memperoleh hasil panen yang memuaskan, cukup simpel kan.
Panen
Hanya memerlukan waktu 7 hari semenjak tunah jamur tiram tumbuh dari lubang plastic. Jamur tiram dapat dipanen tiga kali sebelum miselium habis. Selanjutnya jamur akan muncul lagi setiap 4-7 hari atau dapat dipanen 3 kali dalam waktu 4-8 minggu. Begitu mudahnya tahap budidaya jamur tiram baru pemula yang tidak membutuhkan dana besar. Cukup 2 orang saja sudah bisa melakukan budidaya jamur tiram dirumah.
Mushome Box
salah satu produk mushome ialah bibit unggul jamur tiram. Mushome Box merupakan salah satu alternatif pemilihan bibit jamur tiram untuk dibudidayakan bagi pemula. kemasannya yang lucu juga menarik untuk dikoleksi. Mushome Box dapat dijadikan sebagai souvenir keluarga yang bisa diletakkan sebagai koleksi tumbuhan dirumah. tidak hanya Mushome Box, begitu banyak varian produk dari jamur yang bisa dikonsumsi seperti nugget mushome, mushome chips, serta jenis produk lainnya. klik di sini untuk info pemesanan.