Expo makanan dan minuman berskala internasional yaitu The Global Food Marketplace atau dikenal dengan Salon International de L’alimentation (SialInterFOOD) kembali diadakan. Kali ini, lokasi yang dipilih adalah Jakarta International Expo (JIEXPO), Kemayoran, Indonesia. Expo tersebut diikuti oleh banyak industry yang bergerak di bidang makanan dan minuman.
SIALInterFOOD dilaksakan sebagai batu loncatan untuk meningkatkan industry kuliner dan horeca di Indonesia. Selama 4 hari acara tersebut berjalan, SIALInterFOOd mendemonstrasikan banyak makanan, minuman serta alat untuk memasak.
SIALInterFOOD dihadiri oleh banyak sekali orang local dan pengunjung mancanegara. Tercatat selain orang Indonesia, terdapat pengunjung dari Australia, Belanda, Cina, India, Italia, Jerman, Jepang, Kanada, Korea Selatan, dan masih banyak lagi, Bahkan, beberapa dari mereka juga membuka gerai disana untuk mempromosikan pangan local mereka.
Meskipun mereka turut membuka gerai, acara ini mayoritas diisi oleh industry local. Hal ini dikarenakan untuk meningkatkan branding dari industry tersebut. Hal yang sama berlaku dengan UMKM dimana expo ini diharapkan dapat meningkatkan koneksi dan penjualan pada pasar global.
Ada Apa Dengan SialInterFOOD?
Pada SialInterFOOD, terdapat satu gerai yang memberikan sampel rendang, gepuk, dendeng manis asap dan dendeng yang langsung dapat dimakan (Ready to Eat). Secara umum, hal tersebut memanglah normal. Tetapi, apabila gerai yang terdapat di Hall B3, nomor BD027 tersebut dikunjungi, kalian akan menemukan keunikan dari makanan tersebut. Produk-produk yang disebutkan diatas tidak terbuat dari daging. Produk tersebut seluruhnya terbuat dari 100% daging nabati atau lebih dikenal dengan plant based. Nama dari industry tersebut adalah Meatless Kingdom yang merupakan industry local (Cimahi) yang bertujuan untuk menciptakan makanan berbasis nabati dengan cita rasa local yang otentik.
Pengunjung yang datang ke gerai kami sangat terkejut saat kami jelaskan bahwa makanan yang mereka makan tidal terbuat dari daging. Sebelum dijelaskan, mereka mengira hal tersebut dibuat dari daging. Setelah mereka bertanya, barulah kami jelaskan bahwa makanan tersebut terbuat dari 100% bahan nabati.
Pada expo tersebut, selain Meatless Kingdom, kami juga membawa produk dari brand Mushome. Produk dari brand Mushome berupa keripik jamur dan keripik nori. Bagi kalian yang belum tahu, meskipun berada dalam naungan satu PT, target market dan tujuan brand tersebut berbeda. Mushome merupakan brand yang berfokus pada cemilan keripik jamur dengan berbagai varian dan keripik nori. Seperti yang kita tahu, cemilan bukanlah makanan berat dan cocko dikonsumsi saat sedang senggang untuk mengganjal lapar. Sementara Meatless Kingdom berfokus pada makanan berat yang siap makan (Ready to Eat).
Harapan Kami
Oleh karena itu, target pasar dari kedua brand itu sangatlah berbeda. Target pasar dari Mushome sendiri adalah anak-anak, remaja dan orang yang suka mengonsumsi cemilan. Sementara target dari Meatless Kingdom sendiri adalah ibu-ibu dan orang yang ingin beralih atau mencoba untuk hidup lebih sehat. Tetapi, kalian tidak perlu khawatir. Karena keua brand ini terbuat dari bahan-bahan sehat dan juga ramah untuk vegetarian dan vegan. Khusus untuk produk Mushome, kalian harus request dulu ya apabila ingin versi yang tanpa telur dan bawang.
CEO kami, Widya Putra berharap bahwa expo ini dapat mendatangkan calon pembeli baik dari sektor B2B, B2C atau exporter. Selama di SIALInterFood ini, kami berharap masyarakat dapat lebih mengenal produk-produk dari brand Meatless Kingdom dan Mushome. SIALInterFOOD merupakan peluang bisnis yang baik untuk kedua brand.